Manusia melakukan aktivitas sehari-hari menggunakan sistem
koordinasi. Organ-organ tubuh kita dapat bekerja secara selaras dan teratue
karena tubuh kita memiliki sistem koordinasi. Sistem koordinasi meliputi sistem
indra, sistem saraf, dan sistem hormon. Sistem koordinasi sangat penting untuk
dipelajari karena kita harus tahu apa saja yang megatur tubuh kita sedemikian
rupa kompleksnya.
Sistem Saraf
Sistem saraf dan sistem hormon memiliki kesamaan fungsi yaitu untuk
memelihara fungsi tubuh. Namun, umumnya fungsi sistem saraf adalah untuk
mengatur. Contohnya, kontraksi otot.
Sistem saraf menerima berjutapjuta rangsanga dari organ-organ dalam
tubuh kita. Semua rangsangan tersebut akan menentukan respon apa yang akan
diberikan oleh tubuh. Sumber rangsangan terbagi atas 2, berasal dari luar tubuh
(rangsangan eksternal) dan dari dalam tubuh (rangsangan internal). Contoh
rangsangan eksternal adalah cahaya, suara, gravitasi, suhu, dan dingin.
Sedangkan, rangsangan internal adalah rasa lapar, nyeri, sakit, haus, dsb.
Untuk bereaksi terhadap rangsangan diperlukan 3 komponen, yaitu
reseptor, sistem saraf, dan efektor.
-
Reseptor adalah sel yang memberikan
respon terhadap rangsangan dari lingkungan (bisa eksternal maupun internal). Kemudian
mengubah rangsangan menjadi impuls saraf (aliran listrik yang terjadi karena
perubahan muatan listrik) yang akan diteruskan oleh neuron. Reseptor pada tubuh
kita adalah alat indera. Pada alat indera terdapat saraf sensorik yang peka
terhadap rangsangan. Saraf sesorik berfungsi sebagai penerima rangsangan dan
membawanya ke otak atau sumsum tulang belakang.
-
Sistem Saraf adalah yang berperan
sebagai penerima, pengolah, dan penerus hasil olah rangsangan ke efektor. Secara
fungsinya, sistem saraf dibagi menjadi dua, yaitu somatik dan otonom. Bagian
somatik mengatur koordinasi struktur-struktur otot, tulang, dan kulit. Bagian
otonom mengatur koordinasi otot polos, jantung, dan kelenjar-kelenjar tubuh. Sistem
saraf terdiri atas 3 macam sel:
o
Neuron: berfungsi menghantarkan
impuls
o Sel Schwann: merupakan
pembungkus sebagian besar akson (neuron yang berfungsi membawa rangsangan ke
badan neuron) pada sistem saraf perifer (sistem saraf tepi)
o Sel penyokong: merupakan sel
yang berada di antara neuron dan sistem saraf pusat.
-
Efektor adalah sel atau organ
yang digukan untuk bereaksi terhadap rangsangan, baik dari dalam atau luar
tubuh. Efektor pada tubuh kita adalah otot dan kelenjar.
Neuron
Merupakan unit structural dan fungsional dari sistem
saraf. Neuron mampu merespon rangsangan dengan cukup kuat. Neuron tidak
mengalami pembelahan, sehingga ketika mengalami kerusakan, tidak dapat diganti.
Struktur neuron
Dibagi menjadi 3 yaitu, badan sel (soma/prokarion), Dendrit, dan
akson
Badan Sel
·
Mengandung nukleus (inti
sel) dan nukleolus (anak inti sel) yang dikelilingi sitoplasma granuler.
·
Sitoplasma badan sel mengandung
badan Nissl (substansi kromatik) dan neurofibril
o
Badan Nissl mengandung protein
yang digunakan untuk mengganti protein yang habis selama metabolisme. Selain
itu, digunakan untuk pertumbuhan neuron dan perbaikan saraf dari sistem saraf
tepi.
o
Neuro fibril merupakan
fibril/serat yang ramping dan panjang, serta terdiri dari mikrotubulus pada
badan neuron. Berfungsi dalam pengangkutan nutrien dan penyokong sel.
·
Badan sel terletak di sistem
saraf pusat dan beberapa di sistem saraf tepi. Di sistem saraf pusat, badan sel
neuron berkelompok menjadi nukleus. Sedangkan, badan sel yang berkelompok
selain di sistem saraf pusat, disebut ganglion (ganglia).
Dendrit
o
Merupakan uluran pendek yang
bercabang-cabang dan keluar dari badan sel
o
Mengandung badan Nissl dan
organel.
o
Dendrit tidak mengandung
selubung meilin (selubung lemak) maupun neurolema (selubungnya dari selubung
meilin)
o
Berfungsi sebagai penghantar impuls
ke arah badan sel.
Akson
§
Merupakan satu uluran panjang
dari badan sel
§
Berfungsi sebagai penghantar
impuls menjauhi badan sel.
§ Ciri-ciri: tipis, panjang,
mengandung neurofibril, tetapi tidak mengandung badan Nissl sehingga tidak
terlibat dalam sintesis protein.
§
Kebanyakan diselubungi oleh
selubung meilin, selubung lemak berwarana putih kekuningan, yang disebut akson
bermeilin. Sedangkan yang tidak diselubungi meilin disebut akson telanjang atau
dibeberapa tempat disebut simpul Ranvier (nodus Ranvier).
§
Selubung meilin berfungsi
sebagai isolator yang melindungi akson terhadap tekanan dan luka, memberi
nutrisi pada akson, dan mempercepat jalannya impuls.
§
Selubung meilin dibentuk dari
sel Schwann yang membungkus akson berkali-kali. Proses pembungkusan disebut
dengan meilinasi yang ditandai dengan adanya lapisan konsentrik dari membran
plasma sel Schwann yang mengelilingi akson. Tebalnya tergantung banyak lilitan.
§
Bagian sel Schwaan yang
membungkus adalah neurolema. Neurolema hanya menyelubungi akson sitem saraf
tepi. Fungsinya adalag membantu proses regenerasi akson yang luka.
§
Pada sistem saraf pusat, akson
diselubungi oleh oligodendrosit (kumpulan beberapa dendrit) dengan cara yang
sama dengan penyelubungan sel Schwann.
MACAM-MACAM NEURON
Berdasarkan jumlah uluran
-
Neuron
unipolar : memiliki satu uluran yang timbul dari badan sel. Terdapat pad hewan
tingkat rendah. Contoh: protozoa.
-
Neuron
bipolar : memiliki dua uluran yaitu akson dan dendrit. Badan selnya berbentuk
lonjong dan ulurannya timbul dari dua ujung badan sel. Terdapat pada retina,
koklea, dan epitel olfaktori.
-
Neuron
multipolar : memiliki satu akson dan beberapa dendrit. Terdapat paling banyak
di dalam tubuh. Contoh: neuron motorik yang kelluar dari sumsum tulang
belakang.
-
Neuron
sensorik: neuron yang badan selnya bergerombol membentuk ganglia, aksonnya
pendek, dan dendritnya panjang. Berfungsi menghantarkan impuls saraf dari alat indera menuju otak. Sering disebut neuron indera.
-
Neuron
motorik: neuron yang memiliki dendrit yang pendek dan akson yang panjang.
Dendrit berhubungan deng akson, akson berhubungan dengan efektor. Berfungsi
sebagai pembawa impuls dari otak ke otot atau kelenjar tubuh. Sering disebut neuron penggerak.
-
Neuron
konektor atau interneuron : neuron multipolar, memiliki dendrit pendek dan
berjumlah banyak, akson yang panjang maupun pendek. Unjung dendrit dari saraf
satu berhubungan dengan ujung akson dari saraf lain membentuk sinaps. Banyak
terdapat di sumsum tulang belakang. Berfungsi meneruskan rangsangan dari neuron
sensorik ke neuron motorik.
Sinaps
Sambungan
antara neuron dengan neuron yang lain. Saat impuls melintasi sinaps, impuls
akan dijalarkan atau dihambat. Terdapat celah yang sering disebut celah sinaps
(synaptic cleft) yang lebarnya kurang lebih 200 Angstrom. Neuron yang terletak
sebelum sinaps disebut neuron prasinaps (presynaptic neuron), sedangkan neuron
yang terletak setelah sinaps disebut neuron pascasinaps (postsynaptic neuron). Perjalanan impuls berjalan searah,
mulai dari neuron presinaps ke neuron pascasinaps dan melibatkan
neurotransmitter (zat penghantar yang dihasilkan oleh neuron prasinaps dan
disimpan dalam versikel).
Macam-macam neurotransmitter:
-
asetilkolin: terdapat di seluruh tubuh
-
noradrenain: terdapat pada sistem saraf simpatik
-
serotonin: terdapat pada sistem saraf pusat atau otak.
Berdasarkan letak, sinaps dibagi menjadi 3 :
-
Sinaps
aksosomatik (axosomatic synaps): sinaps yang terletak di antara akson dari satu
neuron ke badan neuron lain.
- Sinaps
aksodendrintik (axodendritic synaps): sinaps yang terletak di antara akson dari
neuron yang satu dengan dendrit dari neuron lain.
- Sinaps
aksoaksonik (axoaxonic synaps): sinaps yang terletak antara ujung akson dari
neuron yang satu dengan akson neuron lain.
Impuls Saraf
Neuron
memiliki permukaan yang luarnya bermuatan positif dan dalamnya bermuatan
negatif. Sehingga, ada perbedaan potensial antara neuron bagian luar dengan
neuron bagian dalam, yang disebut polarisasi.
Namun, apabila neuron dirangsang tetapi terjadi penurunan beda potensial,
disebut depolarisasi.
Perubahan
muatan pada membran plasma neuron di sepanjang serabut saraf disebut aksi saraf
atau impuls saraf. Semua impuls saraf sama, namun respon yang dihasilkan
berbeda karena reseptor dan efektor yang berbeda. Impuls berjlan dari dendrit
ke badan sel, lalu ke akson, dan kemudian ke sel saraf lain.
Teori membran
1. Dalam keadaan istirahat (tidak menghantarkan
impuls), serabut saraf berada dalam keadaan polarisasi.
2. Tempat dimana serabut saraf dirangsang terjadi
depolarosasi.
3. Antara daerah yang mengalami depolarisas dengan
daerah yang mengalami polarisasi timbul aliran listrik (arus local atau sirkuit
setempat).
4. Depolarisasi akan berpindah tempat atau
menjalar di sepanjang serabut saraf sehingga timbul impuls saraf.
5. Setelah mengalami depolarisasi, daerah tersebut
kemudian akan berada dalam keadaan refrakter (tidak peka terhadap rangsangan).
Terjadinya Gerak
Terdapat dua jenis gerak, gerak refleks (gerak
yang tidak disadari) dan gerak sadar (gerak yang disadari).
SISTEM SARAF MANUSIA
Sistem Saraf Pusat
Terdiri atas sumsum tulang belakang dan otak. Berfungsi untuk mengatur dan mengendalikan semua aktivitas tubuh. Otak dilindungi oleh tulang tengkorak dan sumsum tulang belakang dilindungi ruas-ruas tulang belakang. Otak dan sumsum tulang belakang dilindungi oleh selaput yang terdiri dari jaringan pengikat yang disebut meninges.
Terdiri atas sumsum tulang belakang dan otak. Berfungsi untuk mengatur dan mengendalikan semua aktivitas tubuh. Otak dilindungi oleh tulang tengkorak dan sumsum tulang belakang dilindungi ruas-ruas tulang belakang. Otak dan sumsum tulang belakang dilindungi oleh selaput yang terdiri dari jaringan pengikat yang disebut meninges.
§ Meninges
terdiri atas 3 lapisan:
o
Piameter (lapisan paling dalam), terdapat di
pembuluh darah
o
Arachnoid (lapisan tengah), di antara arachnoid
dan piameter terdapat rongga arachnoid yang berisi cairan.
o Durameter (lapisan paling luar), membran tebal
fibrosan yang melapisi tengkorak.
Otak dan sumsum tulang belakang memiliki
substansi pokok, substansi kelabu dan substansi putih. Substansi kelabu
(substansi grisea) merupakan kumpulan badan neuron. Substansi putih adalah
kumpulan dari serabut saraf (dendrit dan akson).
Otak memiliki substansi kelabu pada bagian luar, sedangkan substansi putihnya di tengah.
Otak memiliki substansi kelabu pada bagian luar, sedangkan substansi putihnya di tengah.
§
Sumsum tulang belakang memiliki substansi
kelabunya yang di tengah dan substansi putihnya di luar.
Otak
Terdiri dari dua belahan (hemisfer) yaitu kiri dan kanan. Dihubungkan oleh balok otak yang berongga (ventrikel) berisi cairan getah bening (cerebrospinal).
Pada tali spinal (jalur antara otak dan sumsum tulang belakang), terjadi pindah silang sehingga terjadi kebalikan sistem pengendalian, yatitu belahan kiri akan mengendalikan sistem-sistem tubuh yang terletak di bagian kanan tubuh, sedangkan belahan otak kanan akan mengendalikan sistem-sistem tubuh yang terletak disebelah kiri tubuh.
Dibagi menjadi 3 daerah yaitu, otak depan, tengah, dan belakang. Namun hanya terlihat pembelahan seperti ini pada masa embrio berkembang.
Bagian terluas dari otak dan berbentuk
oval. Mengisi penuh bagian depan atas rongga tengkorak, dan terdiri dari dua
belahan yang bekerja secara berlawanan. Tersusun oleh lapisan luar (korteks) yang berisi badan neuron dan lapisan dalam
(medulla) yang berisi serabut saraf (dendrit dan neurit). Otak besar dibagi
menjadi 4 bagian:
- Bagian dahi (lobus frontalis): mengatur
kemampuan berpikir.
- Bagian ubun-ubun (lobus parietalis):
mengendalikan kemampuan berbicara dan bahasa dan juga pusat untuk merasakan
dingin dan panas, dan rasa sakit.
- Bagian pelipis (lobus temporalis):
mengendalikan kemampuan berbicara dan bahasa dan pusat pendengaran.
- Bagian belakang kepala (lobus oksipetalis):
pusat penglihatan dan dapat menyampaikan memori apa yang dilihatnya.
Bagian
dahi dan ubun-ubun dihubungkan oleh celah yang disebut fisura rolando.
Bagian
dahi dan pelipis dipisahkan oleh celah
silvius.
Otak besar merupakan pusat saraf utama, karena berperan dalam pengaturan seluruh aktivitas tubuh, antara lain, pernafasan, kesadaran, ingatan, keinginan, kecerdasan, kepribadian, daya cipta, daya khyal, bahkan kepercayaan terhadap sesuatu yang metafisik. Terdapat daerah asosiasi, yaitu menghubungkan antara bagian sensorik dan motorik. Di anatara belahan otak besar ada otak depan yang terdiri dari:
1. Talamus, bagian penerima dan penerus impuls dari saraf tepi ke pusat sensorik pada bagian korteks otak.
2. Hipotalamus, bagian pengatur suhu tubuh dan pengatur rasa ngantuk, emosi, dan tekanan darah.
3. Infundibulum, pangkal dari hipofisis (kelenjar endoktrin).
Otak besar merupakan pusat saraf utama, karena berperan dalam pengaturan seluruh aktivitas tubuh, antara lain, pernafasan, kesadaran, ingatan, keinginan, kecerdasan, kepribadian, daya cipta, daya khyal, bahkan kepercayaan terhadap sesuatu yang metafisik. Terdapat daerah asosiasi, yaitu menghubungkan antara bagian sensorik dan motorik. Di anatara belahan otak besar ada otak depan yang terdiri dari:
1. Talamus, bagian penerima dan penerus impuls dari saraf tepi ke pusat sensorik pada bagian korteks otak.
2. Hipotalamus, bagian pengatur suhu tubuh dan pengatur rasa ngantuk, emosi, dan tekanan darah.
3. Infundibulum, pangkal dari hipofisis (kelenjar endoktrin).
Otak Tengah (mesencephalon)
Berukuran kecil dan terletak di depan
otak kecil. Memiliki bagian dorsal (atap), tersusun atas empat bagaian yang
menonjol, dua tonjolan ke atas dan dua tonjolan ke bawah. Terdapat saraf
okulomotoris (saraf yang mengatur pergerakan mata), misalnya menggerakan mata,
mengakat kelopak.
Otak
Kecil (cerebellum)
Bagian terluas kedua di otak. Terdapat
di bagian belakang dan bawah rongga tengkorak. Berfungsi untuk mengatur gerakan
otot dan mengatur keseimbangan posisi tubuh.
Lanjutan dari medulla oblongata terus
kebawah sampai tulang punggung yaitu, ruas kedua tulang punggung. Terdapat
sumsum punggung dan cairan cerebrospinal (cairan yang serupa di otak). Bentuk
sumsum tulang belakang terbagi dua bagain:
- Bagian tepi (yang berwarna putih), mengandung
banyak dendrit dan akson, bentuknya seperti tiang.
- Bagian dalam (yang berwarna abu-abu), berbentuk
H atau sayap. Sayap yang letaknya mengarah ke perut disebut sayap ventral mengandung badan neuron
motorik dan akson yang menuju efektor. Sedangkan yang mengarah ke punggung
disebut sayap dorsal, mengandung badan neuron sensorik.
Fungsi sumsum tulang belakang:
1.
Sebagai pusat gerak refleks
2.
Sebagai penghantar impus dari kulit atau otot
ke otak
3.
Membawa impuls motorik dari otak ke otot tubuh.
Sistem Saraf Tepi (Sistem Saraf Perifer)
Lanjutan dari neuron yang bertugas membawa impuls saraf menuju ke dan dari sistem saraf pusat. Berdasarkan arah impuls yang dibawanya, sistem saraf tepi di bagi dua; sistem saraf aferen, yang membawa impuls saraf dari reseptor menuju ke sistem saraf pusat. Dan sistem saraf eferen, yang membawa impuls saraf dari sistem saraf pusat ke efekor.
·
Terdiri dari 31 pasang saraf spinal (saraf
tulang belakang) dan 12 pasang saraf kranial (saraf kepala). Saraf kranial
dikelompokkan menjadi 3:
o
Saraf kranial yang bersifat sensorik, terdiri 3
pasang, yaitu saraf nomor I, II, dan VIII
o
Saraf kranial yang bersifat motorik, terdiri 5
pasang, yaitu saraf nomor III, IV, VI, XI, dan XII.
o
Saraf kranial yang bersifat sensorik dan
motorik, terdiri dari 4 pasang, yaitu saraf nomor V, VII, IX, dan X.
·
Sistem saraf sumsum tulang belakang berasal
dari arah dorsal, sehingga sifatnya sensorik.
Berdasarkan asalnya, saraf sumsum tulang belakang dibedakan menjadi 8 pasang saraf leher, 12 pasang saraf punggung, 5 pasang saraf pinggang, 5 pasang saraf pinggul, dan 1 pasang saraf ekor.
Berdasarkan asalnya, saraf sumsum tulang belakang dibedakan menjadi 8 pasang saraf leher, 12 pasang saraf punggung, 5 pasang saraf pinggang, 5 pasang saraf pinggul, dan 1 pasang saraf ekor.
·
Di antara beberapa saraf ada yang menjadi satu
ikatan atau gabungan (pleksus) membentuk jaringan urat saraf. Ada 3 macam
pleksus yang terbentuk:
o
Plexus cervicalis, gabungan urat saraf leher
yang mempengaruhi bagian leher, bahu, dan diafragma.
o
Plexus branchialis, gabungan urat saraf lengan
atas yang mempengaruhi bagian tangan.
o
Plexus lumbo sakralis, gabungan urat saraf
punggung dan pinggang yang mempengaruhi bagian pinggul dan kaki.
Berdasarkan fungsi dari sistem saraf tepi
menjadi dua, yaitu saraf somatik dan saraf otonom.
o
Saraf somatik, mengatur gerakan yang disadari. Misalnya, gerakan kepala, badan, dan anggota
gerak. Neuron sensorik mengirim informasi dari kulit, otot rangka, dan tendon
ke sistem saraf pusat. Sedangan neuron motorik mengirim perintah yang dibawa
dari otak kedan sumsum tulang belakang menuju otot rangka.
o
Saraf otonom, mengatur gerakan yang tidak disadari. Misalnya gerakan otot polos, otot
jantung, dan kelenjar. Berdasarkan sifat kerjanya, saraf otonom dibagi dua:
§ Saraf
simpatik: memiliki ganglion yang terletak di sepanjang tulang punggung dan
menempel pada sumsum tulang belakang.
§ Saraf
parasimpatetik: memiliki serabu pragangalion panjang dan serabut pascaganglion
pendek. Susunan saraf parasimpatetik berupa susunan saraf yang berhubungan
dengan ganglion-ganglion yang tersebar diseluruh tubuh.
§ Sifat
kerja dari saraf simpatik dengan saraf parasimpatetik bersifat berlawan
(anatagonis).
Bagian Tubuh yang dipegaruhi
|
Fungsi saraf simpatik
|
Fungsi saraf parasimpatetik
|
Jantung
|
Mempercepat denyut jantung
|
Memperlambat denyut jantung
|
Pupil
|
Memperlebar pupil
|
Memperkecil pupil
|
Pencernaan makanan
|
Memperlambat proses makanan
|
Mempercepat proses makanan
|
Bronkus
|
Memperkecil bronkus
|
Memperbesar bronkus
|
Arteri
|
Memperkecil diameter pembuluh
|
Memperbesar diameter pembuluh
|
Kantung Kemih
|
Mengembangkan kantung kemih
|
Mengerutkan kantung kemih
|
Pengaruh Obat-obaan dan Narkoba terhadap Sistem Saraf
Narkoba adalah akronim dari narkotika dan obat berbahaya yang berbentuk zat-zat kimia. Zat-zat kimia inilah yang sering disalahgunakan karena pemakaian dengan dosis berlebih dan berakibat buruk terhadap kesehatan. Zat kimia tersebut yang dapat menimbulkan kerusakan pada sistem saraf.
Alkohol
Obat
luar yang memiliki efek sebagai desinfektan (mampu membunuh kuman). Banyak
orang beranggapan bahwa alcohol dapat berfungsi sebagai stimulan (zat yang
mampu menimbulkan rasa senang dan menggairahkan). Faktanya, alkohol justru bersifat adiksi fisiologis, yaitu menyebabkan
kecanduan sehingga timbul depresi yang dirandai dengan perasaan gelisah dan ketakutan.
Tanda-tanda orang yang mabuk adalah pandangan mata kabur, hilangnya kendali,
denyut jantung dan frekuensi pernafasan melambat.
Obat-obatan Terlarang
Merupakan
zat-zat kimia yang dapat menghilangkan rasa sakit dan ketenangan. Tetapi karena
dapat menyebabkan kecanduan, sehingga dilarang apabila tanpa sepengetahuan
dokter. Obat terlarang dibagi menjadi 4:
o
Golongan
sedatif : golongan zat-zat kimia yang berefek sebagai obat penenang, karena
dapat menurunkan aktivitas otak. Contoh: valium dan barbiturat.
o
Golongan
stimulan: golongan zat-zat kimia yang memiliki efek meningkatkan kerja otak,
sehinga meninmbulkan perasaan tidak mengantuk dan tubuh dalam kondisi prima.
Contoh: Kokain. Kokain juga dapat digunakan sebagai pembius local, karena dapat
menekan rasa sakit pada kulit.
o Golongan
halusinogen: golongan zat-zat kimia yang dapat menimbulkan daya khayal
(halusinasi). Contoh: ganja atau mariyuana, ekstasi, dan sabu-sabu.
o Golongan
penahan rasa nyeri (painkiller): golongan zat-zat kimia yang dapat menekan
bagian otak yang mengatur pusar rasa sakit. Contoh: opium atau candu, morfin,
dan kokain.
Efek yang ditimbulkan:
i. Hilangnya koordinasi tubuh, karena kekurangan
dopamine (zat kimia yang dibutuhkan neotransmitter di dalam otak) sehingga
menyebabkan gangguan sinaps.
ii. Hilangnya kendali otot dan denyut jantung
melemah
iii. Kerusakan pada alat-alat respirasi,
terganggunya sistem peredaran darah, timbul keram perut, dan tubuh gemetar.
iv. Hilang nafsu makan
v. Kerusakan dan pengerasan sel-sel hati.
Gangguan pada Sistem Saraf Manusia
Epilepsi
Kelainan
pada neuron-neuron di otak. Apabila penderita terkena serangan epilepsi,
penderita tidak dapat merespon berbagai rangsangan dan otot-otot berkontraksi
secara tidak terkontrol. Epilepsi disebabkan oleh kerusakan otak. Kerusakan
otak dapat terjadi karena kerusakan pada saat kelahiran, kelainan metabolisme,
infeksi, toksin, kecelakaan, dan tumor. Dapat ditangani dengan pemberian
obat-obatan antipiretik.
Neuritis
Iritasi
pada neuron yang disebabkan oleh infeksi, kekurangan vitamin, keracunan (karbon
monoksida dan logam berat), maupun obat-obatan.
Alzheimer
Biasanya
terjadi pada orang yang telah berumur 65 tahun. Ditandai dengan gejala
berkurangnya kemampuan dalam mengingat. Penderita akan kehilangan kemampuan
dalam melakukan aktivitas sehari-hari seperti, menulis, membaca, berbicara,
berjalan, dll. Dianjurkan para penderita untuk mengkonsumsi vitamin E dan
ekstrak Gingko biloba untuk
meningkatkan daya ingat.
SISTEM
INDERA
Indera
memiliki sel-sel reseptor khusus untuk mengenali perubahan lingkungan luar dan
sering disebut eksoreseptor. Manusia memiliki panca indera, yaitu hidung,
lidah, mata, telinga, dan mata.
Indera
Pembau
Indera pembau manusia adalah hidung. Daerah sensitif indera pembau terletak di bagian atas rongga hidung. Struktur indera pembau terdiri dari sel penyokong yang berupa sel epitel dan neuron sebagai reseptor.
Indera pembau manusia adalah hidung. Daerah sensitif indera pembau terletak di bagian atas rongga hidung. Struktur indera pembau terdiri dari sel penyokong yang berupa sel epitel dan neuron sebagai reseptor.
Sel pembau memiliki tonjolan ujung dendrit berupa rambut yang
terletak pada selaput lendir hidung. Ujung lainnya, berupa tonjolan akson
membentuk berkas yang disebut saraf otak I (saraf olfaktori). Saraf akan
menembus tulang tapis, masuk ke dalam otak, kemudian bersinaps dengan neuron
traktus olfaktorius pada bulbus olfaktarius.
Zat yang bersifat uap atau gas akan dikenali oleh reseptor
bau melalui udara yang kita hirup. Zat ini dapat larut dalam lendir pada
selaput lendir, sehingga terjadi pengikatan zat dengan protein membran pada
dendrit. Lalu, muncul impuls yang dijalarkan dari saraf olfaktori ke traktus
olfaktorius, lalu menuju otak. Di otak, bau diproses sebagai berikut:
a. Diinterpretasikan
di korteks otak
b. Dihubungkam
dengan pusat lainnya. Misalnya, dengan pusat muntah bila mencium bau tidak
enak, dengan hipotalamus mensekresi ludah dan perasaan lapar.
c. Disimpan
di korteks otak sebagai memori.
Otak
dapat membedakan berbagai bau. Ada 7 bau primer, yaitu bau eter, bunga,
peppermint, musk, kamper, tengik, dan pedas.
Kelainan
pada indera pembau salah satunya adalah anosmia.
Anosmia adalah kelainan pada indera pembau yang mengakibatkan hilangnya
sensitivitas terhadap rasa bau. Hal ini dapat disebabkan oleh karena:
Penyumbatan rongga hidung karena pilek, terdapat polip atau tumor; sel rambut rusak akibat infeksi kronis; gangguan pada saraf olfaktori, bulbus olfaktori, dan traktus olfaktori.
Penyumbatan rongga hidung karena pilek, terdapat polip atau tumor; sel rambut rusak akibat infeksi kronis; gangguan pada saraf olfaktori, bulbus olfaktori, dan traktus olfaktori.
Indera
Pengecap
Lidah adalah indera pengecap
manusia. Lidah memiliki permukaan yang kasar karena memiliki tonjolan yang
disebut papila. Berdasarkan bentuk, papila dibagi menjadi 3;
- Papilla filiformis: berbentuk seperti
benang halus, banyak terdapat di bagian depan lidah.
- Papila fungiformis: berbentuk
tonjolan seperti kepala jamur, terdapat pada bagian depan lidah dan bagian sisi
lidah.
- Papila sirkumvalata: berbentuk bulat,
tersusun seperti hruf V terbalik yang ada di belakang lidah.
Satu
papilla terdapat banyak tunas pengecap. Setiap tunas pengecap terdiri dari dua
jenis sel yaitu sel penyokong untuk menopang dan sel pengecap (sel rambut
sebagai reseptor). Setiap tunas akan merespon terhadap satu rasa dengan
maksimal yaitu, rasa manis, asin, asam, atau pahit.
o
Rasa pahit terletak di pangkal lidah.
o
Rasa manis dan asin terdapat di ujung
lidah.
o
Rasa asam terdapat di sisi lidah.
Indera Penglihatan
Indera
penglihatan manusia adalah mata. Mata peka terhadap cahaya. Cahaya yang mengenai
suatu benda yang kemudia dipantulkan kepada mata kita sehingga kita dapat
melihat benda tersebut. Mata tersusun atas alat tambahan mata.
Alat tambahan mata:
Alis Mata: terdiri dari rambut kasar yang terletak melintang di atas mata. Fungsi alis mata adalah untuk melindungi mata dari keringat yang mengalir di dahi serta untuk kecantikan.
Kelopak mata: kelopak mata terdiri atas dua bagian, atas dan bawah. Dari dalam ke luar, kelopak mata memiliki lapisan-lapisan sebagai berikut:
· Konjungtiva à selaput lendir yang melapisi bagian dalam kelopak mata dan
melapisi permukaan bola mata.
· Kelenjar meibomian à
penghasil lemak yang dapat mencegah pelekatan kedua bola mata.
· Lapisan tarsal à
jaringan ikat yang kuat untuk menunjang kelopak mata.
· Otot orbikularis okuli à
berfungsi menutup bola mata.
· Jaringan ikat
· Kulit luar
Bulu mata: barisan rambut pada ujung
kelopak mata. Terdapat kelenjar minyak yang disebut kelenjar zeis yang ada pada
ujung akar bulu mata. Infeksi pada kelenjar minyak disebut bitul (hordeolum).
Aparatus Larkimalis:
Aparatus Larkimalis:
Terdiri atas:
· kelenjar larkimalis (kelenjar air
mata), terletak di sudut lateral atas rongga mata. Berfungsi untuk menghasilkan
air mata. Kelenjar ini akan menghasilkan 12 duktus lakrimalis.
· duktus (saluran larkimalis),
saluran-saluran yang mengalirkan air mata menuju konjungtiva kelopak mata atas.
· duktus nasolakrimalis
Terbentuknya
impuls air mata
Pada reseptor nyeri konjungtiva, kemudian dijalarkan melalui saraf V dan ke jembatan varol (bagian otak). Di bagian motorik saraf VII yang bersifat parasimpatetik, air mata akan disekresikan.
Pada reseptor nyeri konjungtiva, kemudian dijalarkan melalui saraf V dan ke jembatan varol (bagian otak). Di bagian motorik saraf VII yang bersifat parasimpatetik, air mata akan disekresikan.
Air mata
akan keluar karena kantung lakrimalis tidak mampu menampung air mata yang
berlebihan. Selain itu, mata juga akan terasa pedih karena ada sebagian impuls
yang mencapai korteks kesadaran.
Otot bola
mata
Terdapat 6
otot lurik yang menghubungkan bila mata dengan tulang disekitarnya. Berfungsi
menggerakkan bola mata. Gerakan bola mata berada di bawah kesadaran kita.
Bola Mata
1. Tunika Fibrosa
terdiri dari sklera, yang berwarna putih dan tidak tembus cahaya; kornea, yang mengandung banyak serabut saraf dan berfungsi sebagai pembantu pemfokusan bayangan benda pada retina; konjungtiva, selaput pelindung kornea; kanalis schlemm, berfungsi untuk menyerap kembali cairan aqueous humor bola mata.
2. Tunika Vaskulosa (uvea)
terdiri dari koroid dan iris. Koroid adalah lapisan jaringan yang tipis dan mengandung banyak pembuluh darah dan berwarna coklat karena mengandung pigmen. Pigmen ini yang menyebabkan bagian bola mata menjadi gelap. Berfungsi sebagai pemberi zat makanan ke retina. Bagian belakang lapisan mata ditembus oleh saraf otak II. Sedangkan, iris adalah selaput yang terletak menggantung di antara lensa dan kornea. Lubang bulat di tengah iris adalah pupil. Di dalam iris terdapat otot dilator pupil untuk memperlebar pupil dan otot sfingter yang berfungsi memperkecil diameter pupil. Sehingga jumlah cahaya yang masuk ke dalam bola mata dapat diatur.
Jumlah pigmen menentukan warna bola mata. Apabila tidak ada pigmen, bola mata berwarna merah. Bila ada sedikit pigmen, bola mata berwarna biru. Sedangkan bila pigmen bertambah-tambah banyak, warna bola mata adalah abu-abu, cokelat, atau hitam.
3. Tunika Nervosa (retina)
Merupakan lapisan terdalam bola mata. Terdiri atas 3 lapisan yaitu lapisan sel batang dan sel kerucut, lapisan neuron bipolar, lapisan neuron ganglion. Lapisan sel batang dan sel kerucut adalah lapisan yang berbatasan dengan koroid. Sel batang dan sel kerucut merupakan reseptor dan mengandung pigmen sensitive terhadap cahaya. Sel batang digunakan untuk melihat pada cahaya remang. Sedangkan sel kerucut, digunakan untuk melihat pada saat cahaya terang. Sel kerucut banyak ditemukan di fovea centralis, suatu lekukan pada macula lutea (bintik kuning) yang terletak pada sumbu penglihatan mata.
Cara kerja Mata
Bila
cahaya jatuh tepat di sklera, maka terjadi bintik buta. Dimana kita tidak dapat
melihat apa-apa.
Pada
bola mata, terdapat bola mata yang mengandung lensa yang berada di belakang
pupil dan iris. Lensa berada di tempat tersebut karena dikelilingi oleh ligamentum suspensorium (jaringan yang mengikat
lensa pada tempatnya). Lensa berbentuk cembung, transparan, dan memiliki
lapisan serat protein. Bagian dalam bola mata terdiri atas:
- Bagian belakang lensa, mengandung zat seperti jeli yang disebut vitreous humor. Fungsinya untuk mempertahankan tekanan di dalam bola mata agar tetap bundar dan tidak kempes.
- Diantara lensa dan iris disebut ruang depan (posterior chamber)
- Diantara iris dan kornea yang disebut ruang belakang (anterior chamber)
Posterior
chamber dan anterior chamber diisi oleh sebuah cairan yang disebut aqueous
humor. Cairan ini mengisi posterior chamber, lalu masuk ke dalam anterior
chamber melalui pupil, dan dikembalikan ke darah. Fungsinya adalah untuk
memberi makanan pada kornea dan lensa.
Terjadinya
bayangan
Kelainan pada mata
1.
Mata miopi (mata minus): lensa terlalu cembung atau bola mata
terlalu panjang. Objek yang jauh akan terlihat kabur karena bayangan jatuh di
depan retina. Kelainan mata ini dapat dikoreksi dengan menggunakan lensa
cekung.
2. Mata hipermetropi (mata plus): lensa terlalu pipih atau bola
mata terlalu pendek. Objek dekat akan terlihat kabur karena bayangan jatuh di
belakang retina. Kelainan mata ini dapat dikoreksi dengan menggunakan lensa
cembung.
3. Mata presbiopi: lensa kehilanga elastisitasnya, karena
bertambah usia. Umumnya, penderita melihat objek jauh dengan jelas, tetapi
menggunakan lensa cembung untuk melihat dekat.
4.
Katarak: lensa menjadi keruh sehingga mengganggu penglihatan.
Indera
Pendengar dan Keseimbangan
Telinga adalah indera pendengar dan
keseimbangan pada manusia. Telinga terdiri atas 3 bagian, yaitu:
1. Telinga luar:
terdiri atas daun telinga, saluran telinga luar, dan membran timpani (gendang telinga).
2. Telinga tengah (rongga timpani): merupakan rongga kecil yang berisi udara. Terletak di
tulang pelipis dan dilapisi oleh sel epitel. Di dalam rongga telinga, terdapat
3 tulang yaitu tulang martil, tulang landasan, dan tulang
saggurdi. Ketiga tulang ini saling berhubungan melalui sendri yang bergerak
bebas. Telinga tengah dihubungkan dengan tenggorokan oleh saluran (tuba) Eustachius. Saluran ini berfungsi untuk
menyeimbangkan tekanan udara pada telinga luar dan telinga tengah.
3. Telinga dalam (labirin): terdiri dari labirin osea dan labirin membranasea. Labirin
osea adalah serangkaian rongga pada tulang pelipis yang dilapisi periosteum berisi
cairan perlimfe. Terdiri atas 3 bagian, yaitu kanalis semisirkularis (saluran
setengah lingkaran), vestibula, dan koklea. Fungsi kanalis semisirkularis dan
vestibula adalah untuk keseimbangan tubuh. Sedangkan, koklea sebagai reseptor
pendengaran. Vestibula sendiri terbagi menjadi 2 bagian, yaitu utrikulus dan
sakulus.
Labirin membranasea: memiliki bentuk yang sama dengan labirin osea,
tetapi terletak di bagian yang lebih dalam dan dilapisi sel epitel serta berisi
cairan endolimfe.
Struktur
Telinga
Di depan vestibula terdapat koklea (rumah
siput). Koklea terbagi atas 3 bagian, yaitu bagian atas disebut skala
vestibuli, bagian bawah disebut skala timpani, dan bagian penghubung dari atas
koklea. Skala vestibuli berhubungan
dengan tulang sanggurdi melalui suatu jendela berselaput disebut tingkap oval.
Skala timpani berhubungan dengan telinga tengah melalui tingkap bulat. Di
antaranya, terdapat skala media yang berisi cairan endolimfe.
Bagian atas skala media dibatasi oleh membran
vestibularis (Reissner) dan di sebelah bawah dibatasi oleh membran basilaris.
Di atas membran basilaris terletak organon korti yang bergfungsi mengubah
getaran suara menjadi impuls. Organon korti terdiri dari sel rambut dan sel
penyokong. Di atas sel rambut terletak membran tektorial yang terdiri dari zat
gelatin yang lentur. Sedangkan, sel rambut dihubungkan dengan bagian auditori
dari saraf otak VIII.
Telinga
Sebagai indera Keseimbangan
Mengapa
indera dapat dikatakan sebagai indera keseimbangan?
Karena
struktur indera keseimbangan terletak dekat indera pendengaran, yaitu di bagian
belakang telinga dalam yang membentuk struktur utrikulus dan sakulus, dan juga
kanalis semi sirkularis. Karena struktur seperti inilah telinga dapat berfungsi
dalam mengatur keseimbangan tubuh yang dihubungkan dengan bagian keseimbangan
dari saraf otak VIII.
Telinga
Sebagai Indera Pendengar
Telinga
dapat mendengar apabila ada gelombang suara. Keras lemahnya suara bergantung
pada amplitudo dan tinggi rendahnya suara bergantung pada frekuensi. Daun
telinga berfungsi seperti corong untuk mengumpulkan gelombang suara.
Terjadinya
pendengaran
Gelombang
suara masuk ke daun telinga, kemudia saluran telinga luar, lalu diteruskan ke
tulang-tulang pendengaran. Tingkap oval bergetar + perlimfe pada skala
vestibuli juga ikut bergetar (di tingkap
oval, suara bergetar sebanyak 20 kali), sehingga getaran perlimfe melintasi
membran vestibularis dan menggetarkan membran basilaris. Rambut pada sel rambut
bergetar terhadap membran tektoria dan menimbulkan impuls. Kemudian, impuls menjalar
ke saraf otak VIII. Di korteks otak untuk diinterpretasikan.
Gangguan
pada Indera Pendengaran
Gangguan
pada indera pendengaran sering disebut tuli. Tuli dapat dibedakan menjadi dua
macam.
- Tuli konduktif, yaitu tuli yang dikarenakan gangguan transmisi suara ke dalam koklea. Penyebabnya antara lain adalah kerusakan tulang pendengaran, kotoran yang menumpuk di saluran telinga luar, atau peradangan telinga tengah.
- Tuli saraf, yaitu tuli yang disebabkan kerusakan pada organon korti, saraf VIII, ataupun korteks otak daerah pendengaran.
Indera
Peraba
Indera peraba adalah kulit. Kulit terdiri atas
epidermis dan dermis. Epidermis adalah lapisan sel yang sangat rapat.
Sedangkan, dermis adalah lapisan di bawah epidermis yang letak selnya
berjauhan.
Kulit memiliki reseptor sensitif terhadap sentuhan,
tekanan, panas, dingin, dan nyeri. Reseptor ini berupa ujung saraf yang bebas
ataupun ujung saraf yang diselubungi kapsul jaringan ikat. Biasanya, setiap
jenis reseptor hanya memiiki fungsi khusus, yaitu menerima satu jenis
rangsangan saja, antara lain:
- Nyeri: berupa ujung saraf bebas yang terdapat di seluruh tubuh.
- Panas dan dingin: berupa ujung saraf
- Sentuhan: korpus Meisnner, diskus Merkel, dan ujung saraf yang melingkari akar rambut dan semua yang terletak di permukaan kulit.
- Tekanan: korpus Paccini, Ruffini, dan Krause. Terletak agak dalam pada kulit.
Bibir,
ujung jari, ujung lidah, dan alat kelamin terdapat banyak reseptor dengan
serabut saraf sensorik. Ujung jari dapat membedakan dua titik rangsangan bahkan
apabila jarak kedua titik 1mm. Hal ini disebabkan karena masing-masing titik
rangsangan akan mengenai reseptor pada neuron yang berbeda sehingga otak dapat
membedakan dua titik rangsangan tersebut. Punggung merupakan daerah yang miskin
akan reseptor. Hal ini dikarenakan punggung dapat membedakan dua titik
rangsangan, jika jaraknya lebih besar dari 70 mm.
SISTEM
HORMON
Hormon adalah zat kimia yang
berbentuk senyawa organic yang dihasilkan oleh kelenjar endoktrin. Kelenjar
endoktrin sering disebut kelenjar buntu, karena hormon yang dihasilkan tidak
dialirkan melalui suatu saluran, tetapi masuk ke pembuluh darah.
Ciri-Ciri
hormon:
a. Diproduksi
dan disekresikan ke dalam darah oleh sel kelenjar endoktrin dalam jumlah yang
kecil.
b. Diangkut
oleh darah menuju sel/jaringan target
c. Mengadakan
interaksi dengan reseptor khusus yang terdapat di sel target
d. Memiliki
pengaruh mengaktifkan enzim khusus.
e. Mempengaruhi
beberapa sel target yang berlainan.
Hubungan
Saraf dan Hormon
Hormon
berfungsi dalam:
1. Mengatur
homeostasis. Homeostasis adalah pengaturan secara otomatis dalam tubuh agar
kelangsugan hidup dapat dipertahankan. E.g: pengendalian tekanan darah, kadar
gula darah, dan kerja jantung.
2. Mengatur
metabolisme
3. Mengatur
reproduksi
4. Mengatur
tingkah laku
Hormon
bekerja atas perintah dari sistem saraf. Sistem yang mengatur kerjasama antara
saraf dan hormon terdapat pada daerah hipotalamus atu sering disebut kendali
saraf endoktrin (neuroendocrine control).
Kelenjar Endoktrin
Kelenjar hipofisis (pituitari)
- Kelenjar hipofisis mampu mensekresikan bermacam-macam hormon yang mengatur bermacam-macam kegiatan. Oleh karena itu, kelenjar hipofisis sering disebut kelenjar pengendali (mastergland).
- Berbentuk bulat dan berukuran kecil dengan diameter 1,3cm.
- Beradasarkan struktur dan fungsinya, kelenjar hipofisis dibagi menjadi hipofisis lobus anterior dan hipofisis lobus posterior. Keduanya dihubungkan oleh hipotalamus. Di antara kedua lobus, terdapat suatu daerah yang tidak memiliki banyak pembuluh darah yang disebut hipofisis pars intermedia.
Hipofisis
lobus Anterior
Hormon yang dihasilkan
|
Fungsi
|
Gangguannya
|
Hormon
somatotropin (STH), hormon pertumbuhan (growth hormone/GH)
|
·
Merangsang protein dan metabolisme lemak.
·
Merangsang pertumbuhan tulang dan otot
|
·
Krentinisme: kekurangan hormon ini pada anak-anak, sehingga
pertumbuhannya melambat.
·
Gigantisme: Kelebihan hormon ini sehingga menyebabkan
pertumbuhan raksasa
·
Akromegali: kelebihan hormon ini pada saat dewasa, sehingga
menyebakan pertumbuhan tidak seimbang pada tulang jari kaki, tangan, rahang,
atau tulang hidung.
|
Hormon
tirotropin/ Thyroid Stimulating Hormone (TSH)
|
·
Mengontrol pertumbuhan dan perkembangan kelenjar gondok
atau tiroid.
·
Sekresi tiroksin
|
|
Adrenocorticotropic
Hormone (ACTH)
Prolaktin
(PRL)/ Lactogenic Hormone (LH)
|
·
Mengontrol pertumbuhan dan perkembangan aktivitas kulit
ginjal
·
merangsang kelenjar andrenal untuk sekresi glukokortikoid
(hormon yang dihasilkan metabolisme karbohidrat).
·
Memelihara korpus luteum (kelenjar sementara) untuk
produksi progesterone dan air susu.
|
|
Hormon
gonadotropin wanita:
1.
Follicle Stimulating Hormone (FSH)
2.
Luteinizing Hormone (LH)
|
·
Merangsang pematangan folikel dalam ovarium dan
menghasilkan hormon estrogen
·
Mempengaruhi pematangan folikel dalam ovarium dan
menghasilkan hormon progesteron
|
|
Gonadotropin
pada pria:
1.
Interstitial Cell Stimulating Hormone (ICSH)
|
·
Merangsang terjadinya spermatogenesis
·
Merangsang sel-sel interstitial testis untuk memproduksi
testosteron dan androgen.
|
Hipofisis pars intermedia
Menghasilkan MSH (Melanocyte Stimulating Hormone) yang berpengaruh pada peningkatkan pigmentasi kulit dengan cara menyebarluaskan butir melanin, sehingga kuliat berwarna hitam. Dirangsang oleh faktor perangsang pelepasan hormon melanosit dan dihambat oleh faktor inhibisi hormon melanosit (MIF).
Kelenjar Tiroid (kelenjar gondok)
Terdiri dari folikel-folikel dan terletak di depan trakea. Menghasilkan dua macam hormon, yaitu tiroksin dan tryidotironin.
Dibuat di folikel jaringan tiroid dari asam amino yang mengandung yodium. Yodium akan diakumulasi oleh kelenjar tiroid dari darah.
Jika kekurangan zat yodium dalam jangka yang lama, akan mengakibatkan perbesaran kelenjar gondok sampai 15 kali. Berfungsi untuk meningkatkan kecepatan reaksi kimia dalam sel tubuh, sehingga meningkatkan metabolisme tubuh. Terdapat sel C (kumpulan sel-sel di tiroid) yang menghasilkan hormon kalsitosin. Fungsinya adalah untuk memacu pengendapan kalsium dalam tulang sehingga menurunkan konsentrasi kalsium dalam cairan ekstraselular.
Kelenjar Paratiroid (kelenjar anak gondok)
Kelenjar Suprarenali (anak ginjal/ Adrenal)
- Berbentuk seperti bola atau topi yang terletak di atas ginjal
- Terbagi menjadi dua bagian, yaitu bagian luar (korteks) dan bagian tengah (medula).
Medula: menghasilkan hormon adrenalin dan hormon nonadrenalin. Hormon adrenalin menyebabkan meningkatnya denyut jantung, kecepatan pernafasan, dan tekanan darah (menyempitkan pembuluh darah). Adrenalin dan insulin akan mempengaruhi perubahan glikogen (gula pada otot) menjadi glukosa (gula dalam darah). Sedangkan, hormon nonadrenalin berfungsi antagonis dari hormon adrenalin, yaitu menurunkan tekanan darah dan denyut jantung.
Apabila terjadi kerusakan pada bagian korteks, akan menyebabkan penyakit adison. Gejalanya adalah kelelahan, kurang nafsu makan, mual, dan muntah-muntah.
Kelenjar Pankreas
- Terletak di pankreas dan dikenal sebagai pulau Langerhans.
- Berfungsi sebagai kelenjar endokrin penghasil hormon insulin dan glukagon.
- Hormon insulin dan glucagon bekerja secara berlawanan untuk mengatur kadar glukosa. Jika kadar glukosa dalam darah tinggi, maka pankreas akan mensekresikan hormon insulin. Hormon insulin akan merangsang hati untuk menyerap glukosa dan mengubahnya menjadi glikogen. Apabila, kadar glukosa dalam darah menurun, glucagon akan mengubah glikogen mejadi glukosa.
- Kekurangan hormon insulin akan menyebabkan diabetes mellitus (kencing manis). Gejalanya adalah akan sering mengeluarkan urin dalam jumlah banyak, sering merasa haus dan lapar, serta badan terasa lemas
Ovarium
- Kelenjar wanita yang berfungsi menghasilkan ovum, hormon estrogen, dan hormon progesteron.
- Estrogen dihasilkan oleh folikel de Graaf dan dirangsang oleh FSH. Berfungsi untuk menimbulkan dan mempertahankan tanda-tanda kelamin sekunder pada wanita. Contoh: perkembangan pinggul, payudara, dll.
- Progesteron dihasilkan oleh korpus luteum dan dirangsang oleh LH. Fungsinya adalah untuk mempersiapkan dinding uterus agar dapat menerima ovum yang sudah dibuahi.
Testis
- Terdiri dari tubulus seminiferus.
- Merupakan kelenjar kelamin pria yang akan mensekresikan hormon testosteron.
- Berfungsi dalam merangsang pematangan spema (spermatogenesis) dan pembentukan tanda-tanda kelamin sekunder pria. Contoh: pertumbuhan janggut, kumis, dll. Hormon tersebut dirangsang oleh ICSH yang dihasilkan oleh hipofisis lobus anterior.
Merupakan
jaringan yang menghubungan ibu dengan bayi di dalam kandungan. Plasenta
menghasilkan beberapa hormon, yaitu:
1. Gonadotropin
korion: berfungsi untuk meningkatkan pertumbuhan korpus luteum dan
sekresi estrogen dan progesteron.
2. Estrogen:
berfungsi untuk meningkatkan pertumbuhan organ kelamin ibu dan janin.
3. Progesteron:
berfungsi meningkatkan perkembangan jaringan dan organ janin.
4. Somatotropin:
berfungsi untuk meningkatkan pertumbuhan jaringan janin dan membatu
perkembangan payudara ibu.
SOAL:
1.
Neuron terdiri dari tiga bagian, yaitu…
a.
Perikarion, akson, dan dendrit
b.
Perikarion, akson, dan nukleus
c.
Dendrit, ganglion, dan nukleus
d.
Impuls, akson, dan dendrit
e.
Perikarion, dendrit, dan impuls
2.
Penjalaran impuls meilntasi sinaps melibatkan zat yang
disebut…
a.
Neurotransmitter
b.
Neurolema
c.
Akson
d.
Dendrit
e.
Ganglion
3.
Bagian/lobus yang merupakan pusat penglihatan adalah…
a.
Lobus frontalis
b.
Lobus paritalis
c.
Lobus temporalis
d.
Lobus oksipetalis
e.
Lobus anterioralis
4.
Kelenjar pankreas berfungsi sebagai kelenjar endoktrin akan
menghasilkan hormon…
a.
parathormon
b.
mineralokortikoid
c.
insulin
d.
LH
e.
MSH
5.
Bagian mata yang merupakan reseptor cahaya adalah...
a.
Retina
b.
Sklera
c.
Kornea
d.
Fovea
e.
Vitreous humor
6.
Sistem saraf pusat terdiri dari…
a.
Saraf simpatetik dan saraf parasimpatetik
b.
12 pasang saraf kranial dan 31 pasang saraf spinal
c.
otak dan saraf tepi
d.
otak dan saraf otonom
e.
otak dan sumsum tulang belakang
7.
Berikut ini kemungkinan penyebab ketulian konduktif, kecuali…
a.
Gendang telinga terkoyak
b.
Ada kotoran telinga yang menyumbat
c.
Tulang pendengaran mengalami pengapuran
d.
Kerusakan organon korti
e.
Telinga tengah mengalami peradangan
8.
Fungsi pupil pada mata adalah…
a.
Melindungi retina
b.
Mengatur cahaya yang masuk
c.
Memfokuskan bayangan benda
d.
Tempat jatuhnya bayangan
e.
Memberi warna mata
9.
Bagaimana terjadinya gerak refleks!
10. Contoh aktivitas manusia yang melibatkan saraf simpatik dan
saraf parasimpatetik
No comments:
Post a Comment